Tag Archives: Journey

Around the Toba


Setelah 38 hari akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Pagi yang bisa membuat saya bangun pagi lebih awal, walau ngantuk meracuni mataku, hingga saya sulit membuka mata dengan benar. Kuhidupkan lampu kamar mandi, bergegas membuka kamar mandi, langsung menghidupkan shower dengan mode air menyirami begitu hangat. Penampilanku hari ini tidak seperti biasanya (waktu trainee), sekarang sedikit gaul dikit gitu.hahaha. Buat yang namanya “jalan-jalan” kayaknya kudu mesti.hehehe….

Temen-temen (Nyoman, Arga, Abed, Navi, Alaq, Adesta, Indra, Yosef, Afif) sudah bersiap-siap untuk menjajal perjalanan hari ini, di mulai dari titik “mess”. Permulaan jalan diawali dengan sarapan pagi, sarapan dengan lontong sayur. Walau lontong sayurnya tidak bagitu enak, tapi cukup mengisi sebagian saluran pencernaan saya, hingga waktu break point berikutnya.

Berawal dari kota medan, menuju dataran tinggi karo yang diapit oleh dua gunung berapi aktif yaitu gunung Sibayak dan Sinabung. Di tengah perjalan kita berhenti di sebuah “break point” untuk makan jagung bakar.

dsc01308

OTW

Perjalanan dilanjutkan menuju kota Berastagi, kota ini merupakan kota kecamatan karo, di daerah ini hamparan kebun jeruk terlihat dari kiri dan kanan jalan. Kota ini berjarak sekitar 50an km dari Medan, dengan waktu tempuh 2 jam, mengingat kondisi goegrafis jalan yang menanjak, membuat perjalanan akan memakan waktu yang agak lama.

dsc01324

dsc01326

Pertama kali menginjak tanah sumatra utara ini, salah satu tempat wisata yang muncul dipikiran adalah Danau Toba. Inilah yang di nanti-nanti, mata saya harus melihat dengan jelas dan tajam keindahan Danau Toba dan sekitar. Danau vulkanik dengan panjang sekita 100-an km dan lebar 30-an km, memiliki sebuat pulau. Pulau yang terletak di tengah danu ini adalah Pulau Somosir. Pulau yang pasti dihafal oleh anak SD jaman say dulu, karena jawaban pulau somosir sangat sering muncul di Ujian.heeeee…., walaupun hanya melihat dari kejauhan pulau ini, akhirnya pulau itu bisa saya liaht juga. Btw, danau Toba ini terbantuk sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervulkano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut (wikepedia).dsc01346

dsc01364

dsc01369

dsc01408

Dengan menyewa perahu Rp.50.000, kami pun bisa menikmati keindahan danau toba dari sudut yang berbeda. Hamparan bukit hijau seperti lumut, membentengi danau, sangat luar biasa arsitektur megah buatan sang pencipta. Air yang dingin memenuhi cekungan buatan-Nya, menambah hawa sejuk di seluruh tubuh dan menenangkan otak kita. Setelah puas mengelilingi secuil danau toba, perut kami pun memberi signal, waktu nya mengisi perut dengan makanan yang enak disini. Di sebuah pondok kami berhenti dan memesan makanan sesuai selera masing-masing. Saya tertari dengan sop + nasi, dengan cuaca yang sejuk ini, makan sop merupakan pilihan yang tepat buat saya. Setelah pada kenyang semua dan telah menikmati kelezatan dan keindahan Danau Toba, perjalan dilanjutkan ke Air Terjun Sipiso-piso.

dsc01492

dsc01476

dsc01455

Sipiso-piso merupakan air terjun yang cukup indah, terletak di desa Tongging. Air terjun yang berada di 24 km utara Kabanjahe ini memiliki ketinggian sekitar 120an meter. Untuk menuju ke bagian bawah tepat di mana air terjun menumpahkan semua airnya, kita harus turun belok-belok berjarak sekita 1km lebih. Menuruni anak tangga yang sangat melelahkan, jika mau menikmati sejuknya percikan air terjun ini. Keindahannya tidak diragukan lagi dan tidak lengkap jika kita tidak berbasah-basahan dibawah sana.

Perjalanan hari ini ditutup dengan basah-basahan, sekitar jam 5 kami beranjak meninggalkan dataran tinggi ini, diiringi hujan yang mebuat suasana menjadi lebih seru. Tanpa terasa (krn pada tidur nih) jam 8 kita sudah memasuki kota Medan dan tiba di Mess kita lagi. Thanks to all my friends (Nyoman, Arga, Abed, Navi, Alaq (Sopir ini, hehehe), Adesta, Indra, Yosef, Afif)…di tunggu perjalanan kita selanjutnya. (chyps)

Tiga Hari Berbagi “Journey to Bandung”


Hari ini kita mulai perjalanan dari kota Jogja melaju ke kota Majenang dengan kecepatan motor rata-rata berkisar 60km/jam, kemudian dilanjutkan ke kota Bandung. Dengan sepeda motor seadanya kita akan menempuh perjalanan sekitar 230 km untuk Jogja-Majenang dan 180 km Majenang-Bandung bukan merupakan perjalanan yang dekat tetapi itulah tekad bulad yang sudah diputuskan. Setibanya di Bandung dengan kondisi yang kelelahan sekali, kita telah disambut dengan kemacetan dan hiruk-pikuk sebuah kota dipagi hari. Untuk menuju tujuan pertama kita “Kawah Putih” dengan bantuan sebuah peta dan rambu-rambu jalan, tidaklah begitu sulit diketahui keberadaa daerah tersebut. Setelah menempuh sekitar 50km dari kota Bandung akhirnya bisa menginjak tanah gunung Patuha ini. Gunung Patuha berada sekitar 2500an meter dari permukaaan laut, berarti sekarang kita berada tidak jauh apa yang telah digambarkan tersebut. Dengan cuaca dingin dengan vegetasi alam khas pegunungan mengelilingi sebuah kawah yang cukup unik diberi nama “Kawah Putih”.

dsc01412

dsc01423  

Selanjutnya kita menuju kawasan PTPN VIII yang merupakan perkebunan milik negara. Kawasan ini merupakan kawasan perkebunan teh dengan areal yang cukup luas sekitar 50-an ha. Disekitar perkebunan ini ada sebuat situ, yaitu situ Patengan. Situ Patengan terletak di area perkebunan Rancabali, Ciwidey, Bandung. Daerah ini masih merupakan kaki gunung patuha dimana terdapatnya Kawah Putih itu. Walaupun dikaki gunung, ketinggian daerah ini sekitar 1600an meter dari permukaan laut. Hamparan hijau perkebunan teh akan menerangkan pengliahatan kita, jika berada di sekitar wilayah ini.

dsc01493

dsc01521

Tujuan berikutnya adalah kota Bandung itu sendiri. Kota dengan julukan kota kembang (kok bukan bunga ya?) merupakan salah satu kota mode di Indonesia dan sering juga dijuluki “Parijs Van Java”, maksud dari slogan itu sendiri saya belum mengerti, dengan predikat tersebut keingintahuan pun sangat terhadap kota satu ini. Dengan bermodal peta kota Bandung, kita mencoba menelusuri jalan demi jalan kota Bandung. Populasi di Bandung mencapai 2.771.138 jiwa orang, dengan densitas 16564/km2 (data 2007), hal yang mungkin terjadi suatu kemacetan disepanjang jalan utama dikota angkot ini. 

 dsc01991

dsc01993

Setelah mengukur “kilometer” di kota Bandung, selanjutnya perencanaan untuk kembali ke jogja. Dalam perjalanan menuju jogja, kawasan wisata yang menjadi asa kami untuk dikunjungi selanjutnya adalah Cipanas Garut. Sesuai dengan namanya Cipanas merupakan objek wisata pemandian air panas yang berasal dari mata panas bumi yang muncul di daerah gunung Guntur. Dikawasan ini banyak sekali dijumpai tempat wisata pemandian air panas, dimulai dari kelas yang bawah hingga kelas menengah-atas. Selain itu banyak juga di jumpai penginapan-penginapan disepanjang jalan menuju pemandian tersebut, kita tinggal pilih mau yang mana.

dsc02005

Masuk kawasan jawa tengah, di sebuah kota kecil gombong, muncul keinginan kami untuk singgah di waduk Sempor. Waduk dengan berjarak 6 km ke utara dari kota gombong merupakan waduk yang sangat berjasa buat kehidupan orang disekitarnya. Sistem irigasi, PLTA, dan PLTD untuk kawasan ini dipusatkan disini. Waduk ini dibentengi dengan punggung-punggung pegunungan yang mengelilingi area ini. (chyp’s) 

 dsc01552